Rumah Sastra Evi idawati
Rumah Sastra
Rumah Sastra Evi Idawati didirikan pada tahun 2013 oleh Sastrawan Indonesia Evi Idawati di Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta. Sejak berdirinya, Rumah Sastra EID telah menjadi komunitas dan lembaga pendidikan non-formal terpercaya dan telah menaburkan benih-benih kesastraan di Yogyakarta.
Rumah Sastra EID memusatkan perhatian pada pertumbuhan dan pengembangan nilai sastra, baik yang berbentuk keindahan hidup bersama maupun berbentuk karya. Rumah Sastra EID hadir sebagai upaya dalam menciptakan dan memperluas ruang sastra, seni dan kebudayaan ke berbagai ranah kehidupan dan lapisan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang bermartabat dan beradab.
Rumah Sastra Evi Idawati didirikan dengan tujuan untuk:
- Menciptakan efektifitas pemanfaatan fungsi seni dan budaya di seluruh lapisan masyarakat;
- Menciptakan karakter masyarakat madani yang kreatif dan imajinatif dengan pilar estetik seni dan budaya;
- Mendukung terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki nilai- nilai kehalusan budi sebagaimana dikandung dan diajarkan seni budaya;
- Menciptakan semangat mencipta dan meningkatkan kualitas karya seni dan budaya, baik pada aspek maupun isi.
Rumah Sastra menghadirkan karya sastrawan-sastrawan muda, dan merancang program-program untuk meningkatkan tali persaudaraan dan pengembangan jaringan, melalui sastra dan kesenian.
Evi Idawati
Evi Idawati (lahir 9 Desember 1973) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Selama lebih dari 30 tahun mendedikasikan dirinya untuk mengembara dalam kata dan bunyi, Evi Idawati telah melahirkan karya-karya sastra yang telah dibukukan dalam beberapa antologi dan dipublikasikan di media massa lokal dan nasional.
Namanya tidak hanya dikenal melalui sastra. Evi juga aktif dalam bidang seni pertunjukan sebagai pembacaan puisi, presenter, sutradara, penulisan skenario, hingga mengajar di sanggar-sanggar sastra dan perguruan tinggi.
Melalui karya-karyanya, Evi Idawati banyak menyuarakan nilai-nilai keperkasaan perempuan, spiritualisme, budi luhur dan nasionalisme dalam kehidupan bagi generasi muda.
Baginya generasi muda yang merupakan tonggak pembangunan bangsa wajib mengenal dan memahami sastra, terutama puisi. Sebab melalui sastra dan kesenian lah kelembutan hati dapat diolah dan dipupuk menjadi laku kebaikan.
