Yogyakarta: Sastrawan Perempuan Evi Idawati mengajak lima tokoh lintas bidang, untuk membacakan puisi karyanya. Kelimanya yaitu, Yani Sapto Hudoyo, Maryam Fithriati Vivin selalu etua Fatayat NU DIY), Dewi Nur Laila Lurah Condongcatur Sleman, serta dua seniwati yaitu Hargi Sundari dan Rini Widyastuti.
Pembacaan puisi itu, menandai launching buku puisi Evi, berjudul Wirid Perempuan Mistik. Rencananya, event ini akan dihelat di Societd Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Selasa (5/3/2024).
“Ini untuk menyatukan pandangan bersama tentang nilai-nilai kebangsaan dengan membaca puisi”, kata Evi Idawati, Senin (4/3/2024).
Dalam launching buku Wirid Perempuan Mistik, para penonton akan disuguhi puisinema yang disutradarai oleh Bayu Lesmana dari Lunar Art Assamble. Pertunjukan itu mengadopsi puisi Perhelatan dengan Keluh Kesah.
Dalam launching buku kali ini penonton juga akan disuguhkan pembacaan kolaborasi dari penyair-penyair cilik Yogyakarta. Mereka akan membawakan repertoar Menjadi Seorang Pejuang dan Riwayat Negara Kata.
Musisi Memet Chairul Slamet juga akan berkolaborasi dengan penulis. Keduanya siap menampilkan performance musik. Lewat cara ini, Evi Idawati ingin menyuarakan nilai-nilai kebangsaan untuk semua orang.
“Khususnya generasi Z agar mereka menjaga identitas kebangsaannya di tengah keriuhan dan perkembangan media sosial di era sekarang ini”, lanjutnya.
Karena baginya, mencintai negara adalah salah satu iman yang harus dipelihara siapapun. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya, salah satunya lewat seni dan budaya.
“Puisi sebagai salah satu karya seni dan budaya memberi ruang yang tak terbatas untuk dieksplorasi dan dikolaborasi,” ucapnya.
Ia melihat, perkembangan teknologi informasi saat ini, menjadikan anak-anak tumbuh dengan gawai setiap harinya. Sehingga akses informasi tentang segala sesuatu bisa dengan mudah mereka dapatkan.
“Menjadikan ruang kreativitas juga meluas dan teruji seiring dengan pertumbuhan teknologi informasi tersebut”, terangnya.
Dalam puisi-puisinya, Evi Idawati menuliskan tentang perempuan, dan banyak menyerukan pesan bagi generasi muda terutama generasi Z. Agar mereka tetap mencintai bangsa dengan keberagaman dan kecanggihan media.